Analisis Financial Distress Untuk Memprediksi Risiko Kebangkrutan Perusahaan (STUDIKASUS PADA INDUSTRI PERBANKAN DI BEI)

Haryetti '

Abstract


Kebangkrutan diawali dengan adarrya financial distress, dan kebanyakan kasuskebangkrutan bermula dari adanya kesulitan keuangan yang dialami perusahaan.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kebangkrutanperusahaan perbankan berdasarkan analisis financial distress dengan 12 rasiokeuangan antara lain CAR (Capital Adequacy Ratio), KAP (Kualitas AktivaProduktifi, NPL (Non Performing Loan), ROA (Return On Assets), BOPO (BebanOperasional to Pendapatan Operasional), LDR (Loan to Deposit Ratio), NCMCA(Net Call Money to Current Assets), GROWTH (Pertumbuhan), EVA (EconomicValue Added), LM (Leverage Management), COD (Cost Of Debt), dan ROE (ReturnOn Equity). Sampel penelitian terdiri dari 10 bank yang memiliki rata-rata assetsdiatas 20.000.000 (million Rp) selama tahun 2004-2007. Metode analisis data yangdigunakan untuk mengufi hipotesis penelitian adalah penilaian tingkat kesehatanbank melalui perhitungan rasio keuangan, metode Statistic Deskriptif analisisMultivariate dengan Two-Group Discriminant Analysis, Casewise statistic, danStepwise satatistic. Hasil penelitian menunjukan dengan analisis financial distressdapat diprediksi kemungkinan kebangkrutan dengan ketepatan klasiflkasi sebesar85% dan variabel yang berpengaruh dominan adalah NPL.

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.31258/je.18.02.p.%25p

Refbacks

  • There are currently no refbacks.